Operator aritmatika pada PHP dan Contoh Menggunakan Operator Aritmatika Pada PHP
Dalam bahasa pemrograman secara umum, operator digunakan untuk memanipulasi atau melakukan proses perhitungan pada suatu nilai. Ada beberapa macam operator yang bisa digunakan, diantaranya adalah operator aritmatik, operator penggabungan string dan operator logika.
Untuk operator penggabungan string yaitu menggunakan tanda dot (.). Operator logika akan kita bahas pada artikel berikutnya karena sering digunakan pada statement kontrol. Fokus kita sekarang adalah pada operator aritmatik.
Operator aritmatik digunakan untuk operasi perhitungan yang melibatkan nilai berupa bilangan. Namun bisa pula diberikan pada string, namun string yang berupa bilangan.
Ada beberapa macam operator aritmatik, diantaranya adalah :
Harap hati-hati dalam menggunakan operator aritmatik, terutama jika kita menggunakan lebih dari satu operator yang berbeda dalam satu statement perhitungan, sebagai contoh script berikut ini:
Apabila script di atas dijalankan, maka hasil yang muncul bukan 29, tapi 17. Mengapa demikian? Ya… karena operasi aritmatik yang dikerjakan terlebih dahulu adalah perkalian (*). Mengapa? Perkalian memiliki tingkat presedensi yang lebih tinggi daripada + dan -. Setelah perkalian dikerjakan, trus… yang dikerjakan operasi yang mana lagi? + atau -. Keduanya, + dan -, memiliki tingkat presedensi yang sama. Nah… kalo demikian, maka yang dikerjakan lebih dahulu adalah yang terletak di bagian yang lebih kiri, yaitu +.
Bagaimana dengan operator pembagian (/)? Operator ini memiliki tingkat presedensi yang sama dengan (*). Keduanya memiliki tingkat presedensi yang lebih tinggi daripada + dan -. Sedangkan operator modulo (%) levelnya juga sama dengan * dan /.
Trus… dari script di atas, misalkan kita ingin yang dikerjakan adalah yang penjumlahan terlebih dulu bagaimana caranya? Ya… seperti dalam pelajaran matematika di SD, kita berikan tanda kurung.
Ada beberapa macam operator aritmatik, diantaranya adalah :
- +
- -
- *
- /
- %
Contoh script:
<?phpTingkat Presedensi :
$penjumlahan = 2 + 4;
$pengurangan = 6 - 2;
$perkalian = 5 * 3;
$pembagian = 15 / 3;
$modulus = 5 % 2;
echo "Hasil: 2 + 4 = " . $penjumlahan."<br>";
echo "Hasil: 6 - 2 = " . $pengurangan."<br>";
echo "Hasil: 5 * 3 = " . $perkalian."<br>";
echo "Hasil: 15 / 3 = " . $pembagian."<br>";
echo "Hasil: 5 % 2 = " . $modulus;
?>
Harap hati-hati dalam menggunakan operator aritmatik, terutama jika kita menggunakan lebih dari satu operator yang berbeda dalam satu statement perhitungan, sebagai contoh script berikut ini:
<?php
$a = 3 + 4 * 5 – 6;
echo $a;
?>
Apabila script di atas dijalankan, maka hasil yang muncul bukan 29, tapi 17. Mengapa demikian? Ya… karena operasi aritmatik yang dikerjakan terlebih dahulu adalah perkalian (*). Mengapa? Perkalian memiliki tingkat presedensi yang lebih tinggi daripada + dan -. Setelah perkalian dikerjakan, trus… yang dikerjakan operasi yang mana lagi? + atau -. Keduanya, + dan -, memiliki tingkat presedensi yang sama. Nah… kalo demikian, maka yang dikerjakan lebih dahulu adalah yang terletak di bagian yang lebih kiri, yaitu +.
Bagaimana dengan operator pembagian (/)? Operator ini memiliki tingkat presedensi yang sama dengan (*). Keduanya memiliki tingkat presedensi yang lebih tinggi daripada + dan -. Sedangkan operator modulo (%) levelnya juga sama dengan * dan /.
Trus… dari script di atas, misalkan kita ingin yang dikerjakan adalah yang penjumlahan terlebih dulu bagaimana caranya? Ya… seperti dalam pelajaran matematika di SD, kita berikan tanda kurung.
<?phpPaham ya… ??? Pasti faham lah ya:D
$a = (3 + 4) * 5 – 6;
echo $a;
?>
Posting Komentar untuk "Operator aritmatika pada PHP dan Contoh Menggunakan Operator Aritmatika Pada PHP"
Comments